"Sasuke, kau semakin tangguh dari terakhir kita bertemu." ujar Naruto.
"Tentu saja. Tidak seperti kau yang selalu lebih lemah dariku." jawab Sasuke.
"Cih, akan kubuktikan kalau ucapanmu salah!" Naruto kembali menyerang..............
Selang waktu yang sangat lama mereka terus berpukul-pukulan. Sampai akhirnya Naruto berubah menjadi kyuubi dan Sasuke memakai kekuatan Sharingan versi total. Pertarungan yang mendebarkan akhirnya membuahkan hasil.
Sasuke dan Naruto terkapar bersama, pingsan. Naruto yang sekarat mendekati Sasuke.
"Sasuke..."
Bruk! Akhirnya ia pingsan di samping Sasuke.
Tim Anjing pencari di Konoha akhirnya menemukan keberadaan Sasuke dan Naruto. Mereka segera menmanggil bala bantuan untuk membopong Sasuke dan Naruto ke rumah sakit Konoha...
"Naruto..." gumam Hinata di depan ruangan operasi Naruto. Naruto terluka sangat parah. Hampir semua rusuknya patah akibat hempasan bertubi-tubi yang dilakukan oleh Sasuke. Sasuke juga terluka, tapi tidak parah. Sekarang ia sedang pingsan di kamarnya, ditemani Sakura dan Ino.
"Kami semua berdoa agar Naruto tidak apa-apa." ucap Kiba sambil menepuk pundak Hinata.
Selang waktu 8 jam, dokter keluar dari ruangan. Semuanya berkumpul dengan tatapan penuh harap.
"Naruto tidak apa-apa. Mulai sekarang, ia akan butuh istirahat yang cukup lama sampai penyembuhan total."
Semuanya bernafas lega dan Hinata sudah tidak bisa menahan tangisnya.
"Tapi," lanjut sang Dokter. "Ia sudah tidak dapat menggunakan semua teknik ninja yang pernah ia pelajari." Semua menatap dokter lagi.
"Ia akan menjadi rakyat biasa. Atau jika ia masih ingin menjadi ninja, ia harus mengulang kembali kerja kerasnya dari titik yang paling awal."
Sang Dokter pamit lalu semua hanya bisa terdiam.
Sasuke tak kunjung bangun. Sakura sudah menemaninya seharian. "Sasuke, ayolah bangun." gumamnya. Karena hari sudah malam, akhirnya Sakurapun tertidur.
Pagi harinya, Sakura dikagetkan oleh berita bahwa Naruto sudah tidak bisa menggunakan teknik ninja lagi. Ia kaget sekali. Dengan wajah shock, ia masuk ke ruangan Sasuke. Sasuke telah bangun. Ia duduk sambil menatap ke luar jendela.
"Pagi ini indah sekali." ujarnya.
Sakura terdiam, sudah lama sekali ia tidak mendengar suara Sasuke.
"Iya." Sakura tersenyum lalu duduk di samping Sasuke. Ia menceritakan apa yang terjadi kepada Naruto.
Sasuke sangat kaget. Sasuke tidak menyangka hal ini akan terjadi. Ia bergegas keluar dari ruangannya.
"Tidak, Sasuke. Naruto sampai saat ini belum sadar diri."
Sasuke menghentikan langkahnya lalu menuju ke tempat tidurnya.
"Aku akan menunggu Naruto terbangun."
Tiga hari, empat hari Naruto belum juga sadar diri. Akhirnya, setelah satu minggu, ada kabar bahwa Naruto telah sadar.
Sasuke yang pertama kali tahu. Ia bergegas menuju ruangan Naruto.
Brak!
"Hei, Sasuke. Kamu kelihatan sehat."
Naruto terbalut perban seperti mumi. Ia benar-benar terluka.
"Iya, aku sudah banyak baikan. Bagaimana denganmu?"
"Ah, aku tidak tahu. Tubuhku pegal semua dan rasanya seperti mau patah. Sampai sekarang, aku belum bisa ke toilet."
"Apakah kamu merasa lemah?" Kata-kata itu menyentak Naruto.
"Ya, aku tahu aku yang sekarang sudah bukan ninja lagi. Kekuatanku hilang total, harus mengulang dari awal lagi."
"Kamu ingin mengulangnya kembali?"
"Tentu saja! Aku tidak akan pernah menyerah!"
Mereka berdua tersenyum. Sasuke mendekati Naruto.
"Kau tahu, kamulah pemenang dari pertandingan waktu itu. Aku berkan ucapan selamat."
Sasuke tersenyum lalu meninggalkan ruangan Naruto.
Naruto hanya bisa membalas senyuman Sasuke, "Lain kali, kita bertanding lagi ya."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar